Berikut Khutbah Singkat Jum’at Muharram 2022 dengan tema “Keutamaan Bulan Muharram”.
Memahami keutamaan bulan Muharram dalam Islam penting untuk upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bulan pertama Hijriah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Khutbah Jumat bulan Muharram
Keutamaan bulan Muharram akan dituangkan dalam teks Khutbah Jum’at di bawah ini dan dapat direkomendasikan sebagai khatib shalat Jumat.
melaporkan bahwa inilah teks pendek khutbah Jumat 2022 Muharram bertajuk “Keutamaan di Bulan Muharram” yang diterbitkan oleh Ustadz Ahmad Sabiq, Lc. Hafizhahullahu Ta’ala. Khutbah Jumat bulan Muharram
Keutamaan Muharram
khotbah pertama
Jamaah Jum’at, semoga senantiasa mendapat rahmat dan berkah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus ke pusat kota Mekkah di tengah Jazirah Arab. Saat itu orang Arab sudah mengenal bulan, hari, tanggal dan penanggalan. Satu hal yang mereka tidak tahu adalah tahun. Jadi mereka masih menggunakan acara besar untuk menggunakan tahun. Khutbah Jumat bulan Muharram
Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, itu adalah kebiasaan orang Arab saat itu, asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Penggunaan nama-nama hari dan bulan yang ditinggalkannya sendiri tidak berubah. Hanya hal-hal yang berkaitan dengan hari, hari dan bulan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Syariah / hukum Syariah adalah masalah yang ditangani oleh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam-nya.
Pertimbangkan sebagai contoh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ لاَ لاَ امَةَ لاَ
“Tidak masuk akal menganggap bahwa suatu penyakit itu menular (tanpa ketentuan Allah), tidak boleh berprasangka buruk, tidak pula beralasan menganggap sial karena lokasinya, dan tidak masuk akal menganggap sial. rejeki di bulan Safar” (HR. Bukhari no. 5757 dan Muslim no. 2220)[1]
Ketika Islam menyebar ke Nusantara, di tanah Jawa Dwipa ini, penanggalan yang berlaku adalah penanggalan Saka, tiruan dari bangsa Hindustan Aji Saka.
Pada zaman Sultan Agung Mataram Islam abad ke-17, penanggalan Islam dari Jazirah Arab digabungkan dengan penanggalan yang digunakan di negara kita. Kalender Jawa saat itu. Lalu ada penanggalan Arab dengan sentuhan Jawa.
Adat Jawa saat itu masih tertanam kuat. Mereka masih memahami bahwa Muharram, yang dikenal dengan Surah, adalah bulan suci. Sudah waktunya bagi orang-orang kudus untuk mencuci chris mereka.
Mereka menganggap bulan ini sebagai bulan sial. Siapa pun yang menyelenggarakan acara besar bulan itu, pasti akan menderita.
Mereka juga percaya bahwa bulan memiliki ini dan itu suci dan juga harus dikikis daripada dibenarkan karena melanggar prinsip-prinsip dasar Islam.
- Bulan mulia
Mengenal jemaah muslim yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Muharram adalah bulan yang mulia. Orang Jawa menyebutnya Sura Bulan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya salah satu dari empat bulan yang mulia. kata-katanya,
SEBUAH
“Sesungguhnya bilangan bulan Allah adalah dua belas bulan, dan dalam ketetapan Allah ketika menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan yang diharamkan.” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Empat bulan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
- Allah
Kedua, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengandalkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bulan ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لُ الصِّيَامِ انَ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“(Puasa) Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah – Muharram.” (HR. Muslim No. 1163, dari Abu Hurairah). [2]
Dan dapat dimaklumi, segala sesuatu didasarkan pada Allah Subanahuvata Allah, jika itu adalah atribut maka itu adalah esensi dari Allah Subanahuvata Allah. Tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika makhluk, maka itu adalah idhafatu syarah, menunjukkan kemuliaan makhluk yang dititipkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. A Baitullah dkk.
Dalam hadits ini adalah syahrullah, bulan Allah. menunjukkan kemuliaan-Nya. Ada hari besar di Muharram ini, Hari Asura pada tanggal 10 Muharram. Jika kita berpuasa pada hari itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa kita dari setahun yang lalu.
Bulan ini adalah bulan yang mulia. Jadi seorang Muslim harus melakukan perbuatan baik bulan ini. Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suruh kita lakukan untuk bulan yang agung ini?
Perbanyak amal sholeh, jauhi maksiat
Pertama, perbanyak perbuatan baik. Kedua, hindari maksiat, karena ini adalah bagian dari bulan haram. Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan larangan 12 bulan dan 4 bulan, Allah Subhanahu wa Ta’ala melanjutkan;
لِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ لَا لِمُوا
“Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri selama empat bulan” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Empat bulan keberadaannya berubah menjadi biara besar. Jadi jangan biarkan Anda melakukan hal-hal buruk dan menyalahgunakan diri sendiri selama bulan-bulan ini.